Selasa, 28 Desember 2010

Mineral

BAB I

PENDAHULUAN



    1. Latar Belakang

Mineral merupakan zat padat yang terbentuk secara alamiah bersifat anorganik dengan susunan kimia tertentu. Bahkan pada hasil penelitian sekarang ada istilah mineral bahan baker “fuel mineral” yangterdiri dari minyak bumi, gas, dan batu bara.



1.2. Maksud dan Tujuan

1.2.1 Maksud

Praktikum ini bermaksud untuk memberikan pengetahuan kepada para praktikan mengenai jenis-jenis mineral, baik itu dari segi nama mineral, warna mineral, rumus kimia, skala mohs maupun berat jenis dari mineral yang dideskripsikan dalam suatu pendeskripsian

1.2.2 Tujuan

Tujuan dari praktikum deskripsi Batuan adalah sebagai berikut :

1. Praktikan mampu mengenal jenis jenis mineral

2. Praktikan mengidentifikasi bangun kristal dari suatu mineral

3. Praktikan mampu mengklasifikasikan dan mengartikan mineral dan mineralogi





BAB II

LANDASAN TEORI



2.1 Mineral

Mineral merupakan zat padat yang terbentuk secara alamiah bersifat anorganik dengan susunan kimia tertentu. Bahkan pada hasil penelitian sekarang ada istilah mineral bahan baker “fuel mineral” yangterdiri dari minyak bumi, gas, dan batu bara.

Proses pembentukan bahan galian logam maupun bukan logam dialam melalui berbagai cara, antara lain :

  • Akibat Kristalisasi magma

  • Sublimasi

  • Metasomatisme Kontak

  • Proses Hidrotermal

  • Sedimentasi

  • Penguapan atau Evaporsi

  • Oksidasi da pengayakan supergeron

  • Akibat metamorfisme

Mineral mempunyai komposisi unsur kimia yang membentuk ikatan logam, ikatan kovalen, ikatan ion, dan ikatan Van Der Waals, sehingga dapat membentuk mineral non logam, mineral logam, mineral semi logam dan mineral radioaktif.

Kekerasan mineral digaolongkan kedalam skala mohs yang ditandai dengan angka 1 – 10 pada skala mohs, contohnya :

Kekerasan

Nama Mineral

Unsur/Senyawa Kimia

Alat Penguji

1

Talc (Talk)

Hydrat Magnesium Silikat

Dapat dihancurkan kuku

2

Gypsum (Gipsum)

Hydrat Kalsium Fosfat

Dapat ditoreh kuku

3

Calcite (Kalsit)

Kalsium Karbonat

Tergores koin perunggu

4

Fluorspar (Fluorit)

Kalsium Flour

Tergores paku besi, kaca

5

Apatite (Apatit)

Kalsium Fosfat

Tergores pisau saku

6

Feldspar/Ortoklas

Alkali Silikat

dapat ditoreh kwarsa

7

Quartz (Kuarsa)

Silika

Dapt digores kikir baja

8

Topaz

Alumina Silikat

Tergores amplas

9

Corondum

Alumina

10

Diamond (Intan)

Karbon


Hubungan keterdapatan mineral dengan keterjadian mineral yaitu :

    • Mineral dapat terjadi dikerak bumi dan atau permukaan bumi oleh proses endogen dan proses eksogen.

    • Mineral dapat terjadi dan terdapat secara insigenetic pada saat pembetukannya.

    • Mineral dapat berpindah tempat dari tempat asal singenetik pembentukannya.

    • Mineral dapat terjadi dan atau di permukaan bumi secara epigenetic.

Mineral yang terbentuk secara epigenetic dan singenetik dapat berpindah dari asal tempat pembentukannya

2.2 Mineralogi

Mineralogi secara umum adalah salah satu dari cabang - cabang ilmu geologi yang membahas mineral baik unsur maupun ataupun senyawa kimia yang terbentuk di alam secara alamiah dan berkelanjutan.

Kelompok utama mineral yang lain adalah sulfide-sulfida. Ini merupakan gabungan unsur sulfur. Salah satu persenyawaan ini adalah galena. Kebanyakan unsur kimia dalam kerak bumi terdapat sebagai campuran dengan unsur yang lain. Tetapi ada beberapa unsur yang tidak terdapat sebagai campuran dan disebut sebagai logam dasar diantaranya ada;ah emas, perak dan platina.

Pengenalan mineral biasanya didasarkan pada perpaduan bebrapa sifat seperti warna, cara belah dsb. Sejumlah besar mineral terdiri dari gabungan berbagai unsur dengan nsur oksigen, sehingga disebut kelompok mineral oksida. Salah satu mineral oksida yng peling sering ditemukan adalah kwarsa. Air juga merupakan mineral dengan rumus kimia H2O dan satu-satunya mineral cair yang terdapat dalam kerak bumi

Mineralogy secara detal adalah ilmu pengetahuan geologi yang mendeskripsikan mineral secara sistematik diantaranya origin materi mineral, komposisi mineral, jenis mineral, nama mineral, karakteristik sifat-sifat mineral, struktur kristal mineral, klasifikasi mineral.



BAB III

TUGAS DAN PEMBAHASAN



3.1 Tugas

Mendeskripsikan 12 buah mineral dari nomor mineral , warna mineral, kilap , kekerasan , pecahan , belahan , ketahanan , gores , komposisi , nama mineral , dan golongan mineral.


3.2 Pembahasan

Berdasarkan tugas yang diberikan dapat dideskripsikan sebagai berikut :


  1. No Mineral : -

  2. Warna : Putih

  3. Kilap : Tanah

  4. Kekerasan : 2,5 - 5

  5. Pecahan : Tidak beraturan

  6. Belahan : Tidak sempurna

  7. Ketahanan : Britle

  8. Gores : Putih

  9. Komposisi : -

  10. Nama Mineral : -

  11. Golongan : -




  1. No Mineral : -

  2. Warna : Hitam

  3. Kilap : Logam

  4. Kekerasan : 6 - 7

  5. Pecahan : Bergerigi

  6. Belahan : Tidak sempurna

  7. Ketahanan : Maleable

  8. Gores : Hitam

  9. Komposisi : -

  10. Nama Mineral : -

  11. Golongan : -




  1. No Mineral : -

  2. Warna : Cokelat tua

  3. Kilap : Tanah

  4. Kekerasan : 2,5 - 5

  5. Pecahan : Tidak beraturan

  6. Belahan : Tidak sempurna

  7. Ketahahan : Britle

  8. Gores : Merah

  9. Komposisi : -

  10. Nama Mineral : -

  11. Golongan : -



  1. No Mineral : -

  2. Warna : Hijau

  3. Kilap : Non Logam

  4. Kekerasan : 2,5 - 5

  5. Pecahan : Tidak beraturan

  6. Belahan : Tidak sempurna

  7. Gores : Hijau

  8. Ketahanan : Britle

  9. Komposisi : -

  10. Nama Mineral : -

  11. Golongan : -


  1. No Mineral : 14

  2. Warna : Merah

  3. Kilap : Lemak

  4. Kekerasan : 6 - 7

  5. Pecahan : Konkoidal

  6. Belahan : Sempurna

  7. Ketahanan : Britle

  8. Gores : Merah

  9. Komposisi : -

  10. Nama Mineral : -

  11. Golongan : -



  1. No Mineral : 06

  2. Warna : Putih

  3. Kilap : Kaca

  4. Kekerasan : 2,5 - 5

  5. Pecahan : Konkoidal

  6. Belahan : Sempurna

  7. Ketahanan : Sektil

  8. Gores : Putih

  9. Komposisi : -

  10. Nama Mineral : -

  11. Golongan : -


  1. No Mineral : 97

  2. Warna : Putih

  3. Kilap : Tanah

  4. Kekerasan : 2,5 - 5

  5. Pecahan : Tidak beraturan

  6. Belahan : Tidak sempurna

  7. Ketahanan : Britle

  8. Gores : Putih

  9. Komposisi : -

  10. Nama Mineral : -

  11. Golongan : -



  1. No Mineral : 06

  2. Warna : Abu kecoklatan

  3. Kilap : Tanah

  4. Kekerasan : 5 - 6

  5. Pecahan : Bergerigi

  6. Belahan : Tidak sempurna

  7. Ketahanan : Britle

  8. Gores : Hitam

  9. Komposisi : -

  10. Nama Mineral : -

  11. Golongan : -



  1. No Mineral : 96

  2. Warna : Abu kecoklatan

  3. Kilap : Logam

  4. Kekerasan : 5 - 6

  5. Pecahan : Tidak beraturan

  6. Belahan : Tidak sempurna

  7. Ketahanan : Maleable

  8. Gores : Hitam

  9. Komposisi : -

  10. Nama Mineral : -

  11. Golongan : -


  1. No Mineral : 22

  2. Warna : Kuning keemasan

  3. Kilap : Logam

  4. Kekerasan : 5 - 6

  5. Pecahan : Konkoidal

  6. Belahan : Sempurna

  7. Ketahanan : Maleable

  8. Gores : Hitam

  9. Komposisi : -

  10. Nama Mineral : -

  11. Golongan : -


  1. No Mineral : 09

  2. Warna : Putih

  3. Kilap : Kaca

  4. Kekerasan : 5 - 6

  5. Pecahan : Konkoidal

  6. Belahan : Sempurna

  7. Ketahanan : Sektil

  8. Gores : Putih

  9. Komposisi : -

  10. Nama Mineral : -

  11. Golongan : -


  1. No Mineral : -

  2. Warna : Hitam

  3. Kilap : Logam

  4. Kekerasan : 2,5 - 5

  5. Pecahan : Menyerat

  6. Belahan : Tidak beraturan

  7. Ketahanan : Maleable

  8. Gores : Merah

  9. Komposisi : -

  10. Nama Mineral : -

  11. Golongan : -




BAB IV

ANALISA



Kristal dapat dideskripsikan berdasarkan kepada beberapa hal deskripsi, diantaranya dalam pendeskripsian mineral ini setiap mineral memiliki perbedaan dan sifat – sifat dari mineral itu sendiri, baik dari segi kekerasan maupun dari hal yang lainya, mineral logam biasanya memiliki kilap seperti logam dan biasanya memiliki ketahanan “meliable” atau bisa ditempa, sedangkan mineral yang memiliki kilap kaca biasanya memiliki pecahan “konkoidal” yang memiliki belahan sempurna dan memiliki ketahanan sektil.




BAB V

KESIMPULAN



5.1 Kesimpulan

Dari hasil pengematan praktikum deskripsi mineral, dapat disimpulkan bahwa mineralografi ini mempelajari tentang mineral, jenis mineral, karakteristik mineral maupun cara pendeskripsian mineral secara warna, rumus kimia, kilap, kekerasan, berat jenis dari suatu mineral tersebut yang dideskripsikan, mineral itu sendiri adalah suatu senyawa anorganik yang terbentuk secara alamiah di alam secara berkelanjutan serta memiliki bentuk kristal yang jelas dan struktur yang jelas juga.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar